Harga Kedelai Berjangka Meroket, Akankah Berdampak Pada Harga Tempe?

Harga Kedelai Berjangka Meroket, Akankah Berdampak Pada Harga Tempe?

HARGA kedelai berjangka Chicago melesat ke puncak delapan bulan, Rabu, karena berkurangnya prospek panen Amerika Selatan dan membaiknya permintaan ekspor Amerika Serikat. Demikian mengutip laporan Reuters, di Chicago, Rabu 2 Februari 2022 atau Kamis 3 Februari 2022 pagi WIB. Sementara jagung berjangka berbalik melemah karena trader menjual kontrak dan membeli kedelai, dan lonjakan stok etanol memicu kekhawatiran tentang perlambatan produksi biofuel. Mandum mengikuti harga jagung yang lebih rendah, tertekan oleh hujan dan salju yang berpotensi meningkatkan panen di kawasan Plains dan Midwest Amerika. Kedelai menguat hampir sepanjang hari tetapi ditutup di bawah level tertinggi sesi itu, karena trader mengantisipasi koreksi pasar setelah beberapa hari mencatatkan kenaikan. “Komoditas kedelai naik USD30 didorong cuaca Amerika Selatan, tetapi pasar menjadi sedikit toppy (pasar mencapai titik tertinggi yang tidak berkelanjutan),â€ kata Ted Seifried, analis Zaner Group. “Di jagung, kami khawatir tentang etanol. Stok melesat ke tingkat di mana kami tidak yakin apakah kita memiliki lebih banyak tempat penyimpanan dan cuaca bersalju mungkin tidak membantu permintaan dalam jangka pendek.â€ Harga kedelai Chicago Board of Trade untuk kontrak pengiriman ditutup melonjak USD16,75 menjadi USD1.545,25 per bushel setelah memuncak di USD1.564, level tertinggi untuk kontrak teraktif itu sejak 10 Juni. Revisi turun untuk perkiraan panen kedelai Amerika Selatan yang akan datang, setelah cuaca yang kering, meningkatkan prospek permintaan tambahan bagi pasokan AS. Itu menciptakan kekhawatiran bahwa petani AS perlu menanam lebih banyak musim semi ini untuk mengisi kembali persediaan. Departemen Pertanian AS, Rabu, mengkonfirmasi 380.000 ton kedelai Amerika dijual kepada pembeli yang dirahasiakan. Itu adalah hari keempat berturut-turut dari pengumuman penjualan, dengan hampir 1,3 juta ton penjualan dikonfirmasi. Jagung CBOT untuk kontrak pengiriman Maret ditutup turun USD12,25 menjadi USD622,50 per bushel, sementara gandum CBOT Maret melemah USD14 menjadi USD755 per bushel. Badan Informasi Energi AS, Rabu, mengatakan stok etanol Amerika membengkak ke level tertinggi sejak April 2020. (bbs/fin/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: